Notification

×

Iklan

Iklan




Ternyata....Orang Jerman Suka Pedasnya Andaliman Toba: 574 Kg Diekspor...

, 20 Maret 2021


Medan,DP News

Kabar gembira,Andaliman Toba ternyata diminati warga Jerman.Baru baru ini,574 kilogram andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) ) milik CV SZT untuk pertama kalinya diekspor ke Jerman. Nilainya mencapai Rp 431 juta difasilitasi Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan.

Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC), rempah khas Sumatera Utara (Sumut), tembus pasar ekspor ke Jerman.

Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan telah memfasilitasi sertifikasi ekspor bumbu rempah bernama andaliman ke Jerman untuk pertama kalinya.

Andaliman adalah rempah khas Sumut dengan rasa pedas dan getir. Disebut khas karena tumbuh di sekitar danau terbesar di Indonesia, Danau Toba. 

Khusus ekspor perdana andaliman ini, jumlahnya tak tanggung, sebanyak 574 kilogram andaliman milik CV SZT. Nilainya mencapai Rp 431 juta.

"Apresiasi yang tinggi kepada para petani dan pelaku usaha yang telah dapat menghasilkan komoditas berkualitas dan mampu menembus pasar ekspor baru," kata Kepala Karantina Pertanian Belawan, Andi Yusmanto melalui keterangan tertulisnya yang diterima Senin (15/3).

Andaliman merupakan komoditas perkebunan yang dapat memberikan rasa sensasi pedas menggigit dan getir di lidah dan terasa kebas.

Efek inilah yang membuat pedasnya banyak menarik dan menggoda para chef profesional hingga di manca negara.

Sejalan dengan upaya peningkatan ekspor pertanian melalui program gerakan tiga kali lipat ekspor (gratieks) yang digagas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, ragam komoditas dan negara tujuan ekspor baru ini akan menjadi fokus Karantina Pertanian Belawan.

"Selain fasilitasi sertifikasi, kami juga memberikan pendampingan teknis. Untuk ekspor, layanan 'karpet merah' kami siapkan," ujarnya seperti dikutip dari kompas.com.

Andaliman hanya tumbuh di sekitar Danau Toba

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyampaikan harapannya agar terobosan ekspor baru ini juga dapat memberi nilai tambah bagi para petani.

Dijelaskannya, andaliman bukan hanya sekadar bumbu masakan tetapi juga merupakan kekayaan sumber daya alam hayati Sumut yang telah dikembangkan menjadi tanaman budidaya.

"Ke depan kita dorong untuk dapat diolah dulu sebelum diekspor minimal setengah jadi agar dapat memberi nilai tambah khususnya bagi para petani andaliman, icon bumbu Sumut ini atau yang di kenal dengan sebutan merica batak," ujarnya.

Untuk diketahui, andaliman adalah rempah utama dalam berbagai menu hidangan di masyarakat Batak.

Bentuk buahnya bulat dan kecil. Tumbuhnya di dataran tinggi dengan suhu sejuk di sekitar Danau Toba.

Andaliman digunakan untuk menambah citarasa hidangan ikan atau daging. Andaliman memiliki peran penting seperti halnya kunyit.(kompas.com/rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |