 |
| Medan,DP News |
Ternyata bukan hanya pengurusan KTP dan KK yang dipungli.Kini giliran bantuan siswa berupa PIP pun dipungli dengan kutipan antara Rp20 ribu- Rp50 ribu per siswa.Keluhan itu disampaikan sejumlah orangtua siswa.Salah seorang ibu mengaku sangat bersyukur dengan menerima bantuan PIP tersebut. Namun ia mengeluhkan permintaan kepala sekolah sebesar Rp20 ribu hingga Rp 50 ribu berdalih uang transport.
"Kami sebenarnya tidak masalah diminta uang transport oleh kepala sekolah, Pak. Sebab, tidak mungkin ibu (kepala sekolah) itu tidak dikasih karena kami sudah mendapatkan bantuan PIP.Cuma kami semua orang susah, Pak," ungkap ibu tersebut saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Negeri 060898 di Jalan Katamso Gang Balai Desa Kecamatan Medan Maimun, Rabu (16/2),
Bahkan, imbuh ibu itu lagi, ada 29 orang siswa yang tidak mendapatkan bantuan PIP tersebut. Sebelumnya, jelasnya, orang tua siswa merasa belum ada mengambil bantuan PIP dari bank. "Begitu mau diambil, bantuan sudah tidak ada lagi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, bantuan PIP itu sudah dikembalikan kepada pemerintah pusat," keluhnya.
Mendengar laporan orang tua siswa tersebut, Walikota Medan Bobby Nasution langsung meminta kepada Kepala Sekolah SD Negeri 060898 untuk mengembalikan uang yang telah dipungutnya tersebut.
"Paling lambat, uang itu besok sudah dikembalikan!" tegas Bobby seraya minta Kadis Pendidikan mengawasi dan menelusuri pungutan tersebut.Di samping itu menindak tegas kepala sekolah yang bersangkutan setelah pengembalian uang kepada orang tua siswa yang dipungut selesai dilakukan.
Bantuan yang diberikan sebesar Rp. 450.000 per bulan.Akan tetapi, ungkapnya, uang yang diserahkan kepada orang tua siswa hanya Rp 400 ribu.Ada juga orang tua yang merasa tidak ada menarik bantuan PIP, tapi keluar di rekening uangnya. Itu akan kita telusuri.(rd)
