 |
| Foto: Pembahasan Rencana Kerja Kemen PUPR di Medan/Tums |
Kementerian PUPR anggarkan Rp338,6 M untuk berbagai proyek di Kota Medan antara lain Ditjen Sumber Daya Air sekitar Rp113,4 miliar, Ditjen Bina Marga sekitar Rp7,2 miliar, Ditjen Cipta Karya sekitar Rp 69 miliar, Ditjen Perumahan Rp149 miliar.Sementara pembangunan fly over Pondok Kelapa/Simpang Jalan Binjai-Jalan Asrama sekitar Rp250 M belum tertampung sebab masih cuma Rp 5,8 M saja terealisasi.
Walikota Medan Bobby Nasution mengatakan pembangunan fly over di Pondok Kelapa (Manhanttan) sudah dipresentasikan tahun lalu, termasuk usulan desainnya. Tapi saat rapat dengan Gubsu beberapa hari lalu, jelasnya, desain yang disampaikan masih yang lama serta munculnya persoalan pembebasan lahan.
“Ini yang kami sayangkan, sebab saat pembahasan terakhir tahun lalu, persoalan pembebasan lahan tidak ada dibicarakan, hanya soal desain fly over. Ditambah lagi Pak Menteri sudah mengatakan fly over dibangun tahun ini dihadapan Pak Dirjen,” ungkapnya bernada kecewa.
Selain fly over, Bobby Nasution dalam rapat itu juga ingin mengetahui seperti apa perbaikan jalan-jalan nasional yang ada di Kota Medan.
Di samping jalan, Bobby Nasution juga berharap adanya pelimpahan wewenang terhadap pembenahan beberapa alur sungai. Salah satunya sebutnya, perbaikan dinding Sungai Denai di Jalan Seksama Gang Raja Aceh yang telah dikerjakan BWS Sumatera II.
Oleh karenanya, tegas Bobby Nasution, harus diberikan pelimpahan wewenang sehingga Pemko Medan dapat membantunya. Dengan terputusnya Jalan Seksama Gg Raja Aceh itu, Pemko Medan yang disalahkan masyarakat, bukan BWS Sumatera II.
Sementara itu, pengamatan di lapangan,Sabtu(12/3) simpang Jalan Binjai- Jalan Asrama(ringroad) saat pagi dan sore hari bisa macet karena padatnya arus lalulintas.(rd).
