Notification

×

Iklan

Iklan




Bishop GMI, Ketua Yayasan dan Rektor UMI Menjadi Bapak Asuh 21 Anak Stunting di Medan Selayang

, 28 September 2022
Foto: Rektor Universitas Methodis Indonesia Drs Humuntal Rumapea,MKom Bersama Walikota Medan Bobby Nasution, Selasa(27/9) di Kampus UMI/Tums
Medan, DP News                  

Pengurus Yayasan Methodist Indonesia dipimpin Bishop Kristi Wilson Sinurat STH MPD beserta Rektor UMI Drs Humuntal Rumapea M Kom beserta seluruh dekan bersedia menjadi Bapak Asuh 21 anak stunting di  Medan Selayang.


Hal itu terungkap di saat Seminar Cegah Stunting bertema “Sinergitas Bersama Mewujudkan Medan Zero Stunting” di Fakultas Kedokteran UMI Jalan Setia Budi Pasar II Medan, Selasa (27/9). 


Selain itu menyediakan Unit Layanan Cegah Stunting Fakultas Kedokteran UMI serta menyiapkan sebanyak 35 mahasiswanya menjadi Relawan Cegah Stunting di lingkungan UMI. Kemudian memberikan bantuan sosial kepada 21 balita yang terkena stunting. Langkah yang dilakukan UMI untuk mendukung capaian mewujudkan Medan Zero Stunting.


Selain itu UMI juga akan menerjunkan mahasiswa melaksanakan praktek kerja lapangan yang berorientasi pada pencegahan dan penanganan stunting yang nanti akan difokuskan di 19 kecamatan sebagai daerah lokus stunting.


Selain  Gereja Methodist Indonesia (GMI) I Wilayah 1 Bishop Kristi Wilson Sinurat STH MPD, Ketua Yayasan Perguruan GMI Wilayah 1 Pendeta Binran Sipayung STh, Rektor UMI Kota Medan Drs Humuntal Rumapea MKom dan Walikota Medan Bobby Nasution juga dihadiri Dandim 0201/Medan Kolonel Inf Ferry Muzzawad, Wakapolrestabes Kota Medan AKBP Yudi Setiawan SIK MSI dan Kadis P2KB Kota Medan Suryadi Panjaitan. 


Kalau bisa Pak Rektor langsung menunjuk  setiap relawan yang mungkin bertugas untuk mengedukasi atau bertanggung jawab terhadap beberapa keluarga. Ini akan lebih efektif kerena dalam pencegahan stunting bukan hanya masalah ekonominya, tapi juga ilmu pengetahuan tentang gizinya juga perlu sama-sama kita ketahui. 


Kepada para relawan UMI, Bobby Nasution selanjutnya mengatakan, besar harapan agar para relawan saat menjalankan tugas tidak hanya fokus dengan persoalan gizi maupun kesehatan semata, tapi juga bagaimana dapat menginformasikan pencegahan stunting dapat tersampaikan bukan hanya kepada yang sudah terkena stunting melainkan juga warga yang belum terkena stunting, terutama para orang tua baru sehingga dapat melakukan pencegahan sejak dini sehingga anaknya kelak tidak terkena stunting.


Sebelum menutup sambutannya, Bobby Nasution berpesan, menyelesaikan persoalan yang ada di Kota Medan, termasuk stunting tentunya diperlukan kolaborasi dari semua pihak karena Pemko Medan tidak bisa menyelesaikannya sendiri. “Bantuan sekecil apa pun dari masyarakat kepada Pemko Medan tentunya sangat membantu dalam penyelesaiannya, termasuk pencapaian dan percepatan target dari segala sisinya,” pungkasnya.


Bobby Nasution selanjutnya kukuhkan 35 Relawan Cegah Stunting yang ditandai dengan pemakaian rompi secara simbolis  pengukuhan Bapak Asuh Stunting serta pemberian bantuan sosial kepada keluarga yang anaknya terkena stunting. 


Setelah itu Bobby Nasution menyaksikan penandatanganan MoU antara Dinas P2KB dan Fakultas Kedokteran UMI. Diikuti penandatanganan MoU antara Pemko Medan dengan UMI yang dilakukan langsung Bobby Nasution dan Humuntal Rumapea. 


Acara dipungkasi dengan penandatanganan prasasti sekaligus peresmian Unit Layanan Cegah Stunting dan Klinik Anti Aging Fakultas Kedokteran UMI yang dilakukan Bobby Nasution.(Tums) 


| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |