Notification

×

Iklan

Iklan




Prevalensi Stunting di Sumut Turun Dari 25,8 Persen Menjadi 21,1 Persen

, 07 Maret 2023
Foto: Gubsu Edy Rahmayadi Laporkan Penurunan Angka Prevalensi 4,7% Sesuai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 Melalui Virtual,Selasa(7/2)/Syaiful

Medan,DP News

Setelah melakukan berbagai upaya percepatan penuruan stunting,data memperlihatkan adanya penurunan angka prevalensi sebesar 4,7%, dari 25,8% (2021) menjadi 21,1% hingga 2022 yang sesuai survei status gizi Indonesia (SSGI) 2022.


Hal itu menjadi dilaporkan Gubsu Edy Rahmayadi kepada Menteri Koordinator Pengembangan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy dalam pertemuan virtual bersama Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumut dari Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jend Sudirman Nomor 41, Medan, Selasa (7/3) sTurut 


Edy yang didampingi Kadis  Kesehatan Alwi Mujahit, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Ismael Sinaga, Kadis P3A-KB Manna Wasalwa Lubis mengatakan  beberapa fakta yang bisa dijadikan bahan evaluasi bersama yakni seperti tingkat kesadaran akan kesehatan atau perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), belum maksimalnya masyarakat menggunakan tenaga kesehatan seperti di Puskesmas maupun Posyandu.


Sementara Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan kegiatan Roadshow Virtual untuk mendapatkan laporan terkait penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. 


Dalam hal ini, Sumut menjadi provinsi ke-14 selama 16 hari pelaksanaan, dimana ada sejumlah kabupaten yang menjadi sasaran seperti Madina, Padanglawas, Tapanuli Selatan, Padangsidimpuan, Nias Selatan dan Tapanuli Tengah.


Edy Rahmayadi menambahkan bahwa Pemprov telah mengambil langkah-langkah dalam hal penanganan stunting, serta pengentasan kemiskinan ekstrem secara massif, sejak beberapa tahun terakhir. Di antaranya penguatan kegiatan pemberian asupan makanan bergizi hingga program bantuan usaha, perbaikan rumah dan lainnya.Syaiful/Redaksi





| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |