Notification

×

Iklan

Iklan




Gondang Naposo,Momen 'Cari Jodoh' Dilestarikan di Desa Lumban Sitorus

, 23 Juli 2023
Foto: Generasi Muda Desa Lumban Sitorus,Kecamatan Parmaksian,Toba Lestarikan Gondang Naposo,Sabtu(23/7) Malam/Tanda
Toba,DP News

Naposo bulung (kaum remaja) Desa Lumban Sitorus,Kecamatan Parmaksian gelar Gondang Naposo,Sabtu(22/7) malam.Acara ini merupakan agenda rutin tahunan di desa itu tersebut guna melestarikan budaya Batak.


Dengan mengambil tempat, berbaris membentuk formasi huruf L, di depan  perempuan sedangkan laki-laki berdiri di belakang.Setiap anak muda itu berpakaian rapi, perempuan dengan kebaya sedangkan laki-laki mengenakan ulos di pundak dan dililitkan di pinggang serta tak ketinggalan  sor tali  berupa hiasan dililitkan di kepala. 


Salah seorang dari mereka , Ketua muda-mudi itu  bertugas sebagai 'parhata' (pimpinan/juru bicara) bertugas membuka persembahan yang disebut Tortor  Gondang Naposo.(Tarian Batak kaum remaja).


Gondang Naposo adalah tradisi masyarakat suku Batak sebagai wadah perkenalan, tegur sapa untuk mempererat silaturahmi antar anak muda.Zaman dulu, Gondang Naposo ini meriah karena bisa dijadikan momen perkenalan bahkan  mencari jodoh.


Acara Gondang Naposo dimulai dengan maminta tua ni gondang oleh ketua muda-mudi dan selanjutnya mereka manortor.Semakin malam,suasana semakin ramai dengan kedatangan dari kaum mufa dari desa tetangga sehingga membuat mereka terlena hingga tengah malam.


Dalam acara ini, muda-mudi dari desa tetangga juga diundang untuk ikut serta. Saat itulah para anak muda dari berbagai desa yang ikut saling berkenalan. 


Saat ini tidak banyak lagi anak muda yang rutin menggelar acara gondang naposo setiap tahun, namun di Desa Lumban Sitorus, kegiatan ini masih menjadi agenda rutin setiap tahun. 


Bupati  Toba Poltak Sitorus mengapresiasi anak muda di desa itu yang masih melestarikan budaya batak hingga kini. Sebagai bentuk apresiasinya, dirinya bahkan mengajak puluhan pimpinan perangkat daerah Kabupaten Toba, termasuk Sekretaris Daerah, Augus Sitorus menghadiri acara gondang na poso itu. 


Poltak bercerita di zamannya,acara seperti ini menjadi ajang untuk mencari jodoh.Masa mudanya ada istilah gondang baringin di dalam acara gondang naposo. Dalam gondang baringin, para lelaki akan membawa setangkai beringin sambil manortor dengan kaum perempuan. 


Pada kesempatan itulah lelaki akan memberikan setangkai beringin kepada perempuan yang disukainya, jika beringin itu diterima oleh perempuan, artinya perempuan itu setuju menjadi istrinya.Selanjutnya, orang tua dari naposo itu akan membicarakan pernikahan mereka. 


"Jadi dulu jaman saya seperti itu. Kalau beringin itu diterima oleh perempuan, langsung berlanjut manukkun sinamot," lanjutnya. 


Pada kesempatan itu, Poltak Sitorus juga berpesan kepada anak-anak muda di sana agar menjauhi Narkoba dan kenakalan remaja, termasuk pelecehan seksual yang saat ini marak di Toba.Diceritakan juga tentang salah seorang anak tukang becak yang lulus dari SMA Unggul Del dan mendapat beasiswa di salah satu universitas ternama di Australia.


"Harus rajin belajar. Di Balige, ada alumni Del yang mendapat beasiswa di salah satu universitas terbaik di Australia," katanya memberi motivasi. 


Usai menyampaikan sambutan, Poltak Sitorus  bersama jajarannya kemudian maminta (meminta) gondang untuk manortor, sekaligus menyerahkan silua (oleh-oleh) dari Pemerintah Kabupaten Toba  kepada anak-anak muda itu.


Turut hadir manortor Matias Sitorus dan Pianto Sitorus,keduanya Pengurus Parsibona (Pasadaan Sitorus dohot boruna) Indonesia Raya Jakarta dan Ketua Parsibona Kabupaten Toba, Audi Murphy O.Sitorus.Tanda/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |