Notification

×

Iklan

Iklan




BNBP Tetapkan Tanggap Darurat Simangulampe 7 Hari,Bantuan DSP Rp500 Juta: Sudah 2 Korban Meninggal Ditemukan

, 04 Desember 2023
Foto: Kepala BNPB  Suharyanto di Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Melihat secara Langsung Dampak Banjir Bandang  di Desa Simangulampe,Kecamatan Baktiraja,Senin (4/12)
Doloksanggul,DP News

Hari ketiga pasca banjir bandang, Tim sudah berhasil menemukan 2 orang ditemukan korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia. Nama korban yang ditemukan dihari ketiga yaitu Tiamin Br Sinambela (op. Eva) 75 tahun dan sudah dikebumikan. 


Sementara itu,Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan rombongan tiba di Kabupaten Humbang Hasundutan untuk melihat secara langsung peristiwa banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe,Kecamatan Baktiraja,Senin (4/12). 


Sebelum meninjau lokasi dan mengunjungi para masyarakat terdampak, terlebih dahulu dilaksanakan rapat koordinasi penanganan bencana banjir bandang dan longsor dipimpin Kepala BNPB bertempat di Kantor Bupati Humbahas. Hadir dalam rapat koordinasi itu, anggota DPR RI Delmeria, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor SE, Danrem 023/KS (Kawal Samudera) Kolonel Inf Lukman Hakim, Dansat Brimob Poldasu Kombes Pol Christiyanto Goetomo SIK, Kapolres Humbahas AKBP Hery Ardianto, Kajari Humbahas Anthony SH, Dandim 0210/TU Letkol Saiful Rizal dan lainnya.


Kepala BNPB juga menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) Rp 500 juta maupun logistik dan peralatan yang meliputi tenda pengungsi, tenda keluarga, dan sembako. 


Kemudian, selimut, matras, velbed, lampu penerangan, genset listrik, mesin pompa air beserta selangnya, guna mendukung percepatan penanganan banjir bandang.


Letjen TNI Suharyanto menjelaskan banjir bandang dan longsor bukan hanya terjadi Humbang Hasundutan Sumut tapi ada juga di beberapa daerah lain. Maka sangat perlu meningkatkan kewaspadaan, lebih giat lagi ketika hujan turun khususnya di daerah-daerah rawan longsor. Pemerintah termasuk didalamnya petugas desa harus tanggap lebih cepat kepada masyarakat. 


“Dalam peristiwa di Humbahas ini, pertama kita pikirkan dulu kehidupan masyarakat, kita melindungi masyarakat dan mencari para korban yang belum ditemukan. Tim sudah bekerja disana dari berbagai pihak. Segala upaya harus dikerahkan” jelas Suharyanto.


Dijelaskan lagi, tanggap darurat diberlakukan 7x24, Tim Basarnas bekerja maksimal 7 hari. Walaupun demikian, kalau masih ada korban belum ditemukan dan ada permintaan masyarakat. Tanggap darurat bisa diperpanjang, masyarakat harus puas dalam pelayanan pemerintah. 


"Kita fokus dulu pencarian korban dan memikirkan para pengungsi, setelah itu baru kita tentukan lahan pemindahan baru untuk masyarakat terdampak banjir bandang dan longsor”ujarnya.Tim DP/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |