Notification

×

Iklan

Iklan




Bupati Dairi Sampaikan Duka Mendalam Atas Korban Hanyut Rendi Sitepu di Lau Renun

, 25 Januari 2024
Foto: Bupati Dairi Dr Eddy KA Berutu Diwakili Camat Tanah Pinem Jonatan Ginting Sampaikan Duka Mendalam Atas Meninggalnya K8rban Hanyut Rendi Sitepu,Kamis (25/1).


Dairi,DP News 

Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu sampaikan turut berdukacita atas meninggalnya Rendi Sitepu (19), warga Desa Renun, Kecamatan Tanah Pinem, yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal oleh warga bersama Tim Basarnas Provinsi Sumatera Utara, setelah empat hari melakukan pencarian di sepanjang Lau Renun.


"Semoga almarhum ditempatkan di sisi Tuhan dan seluruh keluarga diberikan kesabaran, kekuatan dan penghiburan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujar Eddy Berutu melalui Camat Tanah Pinem Jonatan Ginting, Kamis (25/1).


Eddy mengatakan  kiranya kejadian ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak untuk selalu waspada dan lebih berhati-hati lagi.


Pada kesempatan yang sama, Jonatan Ginting menyampaikan bahwa Eddy Berutu merespon cepat dan memberikan perhatian yang besar atas musibah ini.


“Ketika mendapat laporan,Bupati langsung saat itu juga memerintahkan Kepala BPBD untuk berkordinasi dengan Basarnas Provinsi dan setiap hari memonitor perkembangan di lapangan dan juga seraya berdoa kiranya korban ditemukan dalam keadaan selamat,” ucapnya.


Sementara itu, pihak keluarga dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Dairi dan Bapak Bupati Dairi serta Forkopimda Kabupaten Dairi beserta jajaran, Tim Basarnas Provinsi, Pemerintah Desa Renun dan seluruh warga masyarakat yang telah memberikan perhatian yang besar dan turut membantu proses pencarian korban.


Diketahui, korban hanyut pada Sabtu 20 Januari 2024 dan ditemukan pada Rabu 24 Januari 2024 sekitar pukul 08.00 WIB, tidak jauh dari lokasi tempat jatuhnya (hanya berkisar 100 m). Dimana jasadnya tersangkut dan terjepit pada kayu besar yang agak membentang di sungai tersebut.


Penemuan itu berawal dari ibu-ibu yang sedang melakukan aktivitas pagi di sungai tersebut. Mereka curiga karena melihat sesuatu seperti jasad manusia tersangkut pada pohon. Penemuan itu langsung dilaporkan kepada warga dan Tim Basarnas yang berada di sekitar lokasi. Setelah kayu tersebut digeser maka jasad korban langsung terapung dan dievakuasi dari sungai oleh Tim Basarnas dibantu warga.


Lewat musyawarah keluarga, maka jasad korban langsung dikebumikan pada saat itu juga di perladangan milik keluarga di Desa Renun menggunakan mobil Basarnas. Pihak Forkopimcam Kecamatan Tanah Pinem yang hadir di tempat pemakaman didampingi oleh Tim Basarnas, Pemerintah Desa, tokoh Masyarakat dan warga menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga. Selesai acara penyerahan jenazah dilanjutkan dengan prosesi penguburan secara liturgi Gereja GBKP.Limbong/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |