Notification

×

Iklan

Iklan




Ratusan Massa Kaum Tani Komite Rakyat Bersatu 'Serbu' Kantor Gubsu dan DPRD Sumut

, 22 Mei 2024
Foto: Ratusan Massa Kaum Tani Dari Kelompok Tani (KT) HPPLKN Helvetia, KT Sorba Jahe Naga Tonga Sihora-hora, KT KMPG, KT Sehati dan KTMS Selambo 'Serbu' Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Jalan Diponegoro,Medan,Rabu(22/05)

Medan,DP News 

Ratusan massa kaum tani yang berasal dari Kelompok Tani (KT) HPPLKN Helvetia, KT Sorba Jahe Naga Tonga Sihora-hora, KT KMPG, KT Sehati dan KTMS Selambo 'serbu' Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Jalan Diponegoro,Medan, Rabu(22/05) menuntut hak tanah mereka yang dibuldozer pihak perkebunan negara dengan mengatasnamakan hukum.


Saat berorasi,diterangkan bahwa eks HGU PTPN 2 seluas 5.873,6 Ha yang dinyatakan Tim B Plus pada Tahun 2000 lalu, telah dikeluarkan dari lahan PTPN 2 dan diserahkan kepada Gubsu untuk didistribusikan kepada rakyat yang saat itu berjuang menuntut haknya atas tanah tersebut. 


Rakyat yang bergabung dalam beberapa kelompok tani saat itu, telah dimasukkan dalam daftar nominatif yang diterbitkan Tim B Plus.


Dan itu semua perjuangan rakyat !. Tapi kenapa sekarang mafia tanah yang mau menguasai tanah yang sudah lama kami perjuangkan ?," teriak Unggul dengan lantang.


Unjuk rasa sempat memanas dan terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dengan aparat kepolisian. Karena massa pengunjukrasa menempatkan kaum perempuan dan anak-anak di barisan depan untuk membongkar pagar betis yang dilakukan aparat kepolisian.


Setelah terjadi dialog antara massa dan aparat kepolisian, anak-anak kecil pun kemudian dipindahkan keluar dari barisan aksi. Ketegangan pun mereda. Tapi massa meminta kepada aparat kepolisian untuk dapat menghadirkan Pj Gubernur Sumut di hadapan massa. Namun yang dihadirkan hanya perwakilan Pemprov Sumut.


Selang beberapa saat, pimpinan aksi, Unggul Tampubolon meminta massa untuk mundur. Kemudian meminta massa dan polisi untuk berjoget bersama dengan memutar lagu Bento, karya Iwan Fals. 


Setelah usai berjoget, perwakilan Pemprov Sumut dari Biro Hukum dan Pemerintahan, Ngadimin, hadir di depan massa. Pimpinan aksi, Unggul Tampubolon pun memanggilnya untuk naik ke mobil komando.


Dari atas mobil komando, Ngadimin mengatakan kepada massa bahwa Pj. Gubernur Sumut dan pimpinan sedang berada di luar.


Massa pun mendesak untuk dijadwalkan pertemuan dengan Pj. Gubernur Sumut, Hassanudin. Oleh Ngadimin, permintaan tersebut akan disampaikannya kepada pimpinannya.


Selain itu massa juga mendesak Pemprov Sumut supaya penggusuran yang saat ini sedang terjadi di beberapa lokasi eks HGU PTPN 2 segera dihentikan.


Dalam tuntutan aksinya, massa juga mendesak agar Pemprov Sumut segera merealisasikan tanah eks HGU PTPN 2 seluas 5.873,6 hektat kepada KT yang berada di Helvetia, Labuhan Deli, Selambo, Marindal, dan daerah lainnya sesuai rekomendasi Tim B Plus Sumut.


Pengunjukrasa juga mendesak pembubaran Tim Inventarisasi Dan Identifikasi tanah eks HGU PTPN 2 yang dibentuk Pemprov Sumut bersama PTPN 2 karena diduga kuat, tim tersebut sarat mewakili kepentingan para mafia tanah.Disamping itu, pembentukannya juga tidak melibatkan DPRD Sumut dan KT.


Massa pun kemudian membubarkan diri dengan tertib dan menuju ke kenderaan dan bus yang mereka tumpangi untuk melanjutkan aksinya ke Gedung DPRD Sumut.Tim DP/Redaksi

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |