Notification

×

Iklan

Iklan




Rakor Bersama DEN: Bupati Samosir Minta Dukungan Sukseskan Penanaman 200 Ha Kopi di KPT dan Program Air Bersih Gravitasi Sitapigagan

11 Juni 2025
Foto: Bupati Samosir Vandiko T Gultom Saat Mengikuti Rakor Potensi Ekonomi Kerakyatan Terpadu di Kawasan Danau Toba Dpimpin Ketua DEN  Luhut Binsar Pandjaitan,Rabu(11/06).

Samosir,DP News 

Bupati Samosir Vandiko T Gultom minta perhatian Ketua DEN(Dewan Ekonomi Nasional) dalam pengembangan KPT(Kawasan Pertanian Terpadu) Samosir untuk menyukseskan penanaman kopi sekitar 200 Ha lahan di KPT yang akan dijadikan pilot farm PT JCO.


Seperti diketahui, 536 ha dari luas 2.650 Ha KPT Samosir  dibagi menjadi zona investasi.Dengan keberadaan di dataran tinggi volcano, Kecamatan Harian diinisiasi cocok untuk produsen kopi (spesialty Arabica).


Hal itu disampaikan Bupati Samosir Vandiko T Gultom mengikuti Rakor Potensi Ekonomi Kerakyatan Terpadu di kawasan Danau Toba dan pembahasan pengelolaan eceng gondok, keramba, sampah dan gasing dipimpin Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan,Rabu(11/06).


Selain itu, Bupati Samosir juga meminta dukungan dana untuk menuntaskan air bersih bagi masyarakat Samosir melalui sumber air Sitapigagan yang sudah direncanakan dengan sistim gravitasi. 


Rapat dihadiri Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution, Bupati Kawasan Danau Toba, Danrem 023 KS, Direktur TSTH2 dan Peneliti Eceng Gondok dari IT DEL. 


Menanggapi laporan tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat menjadi hal utama sebagaimana usulan disampaikan pihak HKBP dan rakyat. 


Untuk itu diminta Gubsu dan Bupati Kawasan Danau Toba menyusun tata ruang yang benar supaya komprehensif, selanjutnya akan merevisi perpresnya.


"Masalah lahan diutamakan untuk kebutuhan rakyat, sama halnya seperti permintaan HKBP dan rakyat dikawasan Danau Toba" terang Luhut.


Masalah air bersih di Samosir, Ketua DEN mendukung program tersebut dan meminta Bupati Samosir menjalin komunikasi dengan Danrem 023 KS dalam suksesi program. 


Luhut meminta seluruh elemen mulai dari Gubernur dan Bupati Kawasan Danau Toba, TNI/ Polri untuk betul-betul kompak mengembangkan beberapa potensi pertanian  yang ada di kawasan Danau Toba sehingga masing-masing daerah memiliki spesialisasi area pertanian yang betul-betul dapat dirasakan masyarakat Tapanuli melalui pertanian.


Dalam pengembangan pertanian di kawasan Danau Toba, Ketua DEN RI merencanakan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan eceng gondok. Dimana saat ini kandungan eceng gondok sedang diteliti Tim dari IT DEL untuk dijadikan sebagai pupuk menyokong pertanian.


"Pekerjaan ini harus dikerjakan rame rame TNI/Polri,nupati kawasan Danau Toba harus satu padu. Kita yang dari kampung harus bisa menyelesaikan masalah nasional, pupuk eceng gondok ini akan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia.  Untuk membuat Indonesia lebih maju, memajukan pertanian melalui penyediaan bibit unggul dan pupuk yang lebih bagus" terang Luhut.


Kalau pupuk organik eceng gondok bisa, maka eceng gondok akan dihargai dan dibeli dari masyarakat.  Pokoknya Gubsu, Bupati harus kompak. Tidak ada yang tidak bisa kalau kita kompak" tutup Luhut.


Sementara itu, Tim Peneliti IT DEL Dedy Anwar menjelaskan, setelah diteliti, eceng gondok sangat kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman, dapat meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga cocok sebagai bahan baku potensial pembuatan pupuk organik.


Pada Rakor tersebut bupati didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Tumiur Gultom, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang, Kadis Pendidikan Jhonson Gultom, Sekretaris Bappeda Litbang Parsaoran Rumapea. Pangihutan/Redaksi







| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |