![]() |
| Foto: Massa Pergerakan Pemuda Indonesia (PPI) Sumut Unjuk Rasa di Depan Kantor Kejatisu,Rabu (27/8) |
Massa Pergerakan Pemuda Indonesia (PPI) Sumut unjuk arasa di depan Kantor Kejatisu,Rabu (27/8) menyuarakan aspirasi dugaan akorupsi dan adanya bayang-bayang penyalahgunaan wewenang khusunya dalam proyek pembangunan irigasi.
Massa PPI dikomandoi Fitra dan Husain, dalam orasinya menyebutkan hasil investigasi di lapangan mengungkap dugaan penyimpangan pada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahun anggaran 2025.
Program yang semestinya dikerjakan secara swakelola oleh kelompok tani, justru dilaporkan dikerjakan pihak ketiga.
Bahkan, ada dugaan intervensi dari oknum Satker OP dan PPK OP. Lebih jauh, ditemukan indikasi adanya pemotongan anggaran hingga 20 persen per titik proyek.
Pemotongan tersebut diduga dilakukan demi meraup keuntungan besar, sehingga pekerjaan yang dilakukan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi serta Rancangan Anggaran Biaya (RAB).
Beberapa poin tuntutan yang disampaikan antara lain minta Kejatisu mengusut seluruh kegiatan P3TGAI dan memanggil pihak-pihak terkait, mulai dari Kepala Balai, Kasatker OP, PPK OP hingga penyedia jasa.
Mendesak Kejati Sumut turun langsung ke lapangan untuk menghitung ulang volume, kualitas pekerjaan, dan nilai kerugian negara.
Menteri PUPR diminta segera mencopot pejabat yang terlibat, mulai dari Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II hingga PPK OP yang diduga tidak amanah.
Koordinator aksi, Husain dan Fitra, menegaskan bahwa perjuangan bangsa tidak boleh ternoda oleh praktik korupsi.
“Kemerdekaan itu bukan hanya bebas dari penjajahan bangsa lain, tapi juga bebas dari pejabat yang menyalahgunakan jabatan demi keuntungan pribadi,” ujarnya.Rumapea/Redaksi
