![]() |
Foto: Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPRD Sumut Kamis(29/8) |
Massa Partai Buruh Sumut dan elemen serikat buruh unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut menuntut 'Hapus outsourching,tolak upah murah',kenaikan UMP dan UMK 8,5-10 persen serta perumahan buruh murah,Kamis (29/8).
Massa buruh terus mengumpul di depan gerbang DPRD Sumut dengan menyampaikan orasi dari atas mobil pick up.
Sekitar pukul 12.40 WIB,Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo tiba di lokasi unjuk rasa menginformasikan baru saja bertemu Gubsu Bobby Nasution dan membicarakan tuntutan buruh.
Karena sudah bertemu dengan gubernur maka demo kita ke Kantor Gubsu dibatalkan.Demikian pula rencana demo ke Poldasu dibatalkan karena sudah berkoordinasi dengan jajaran Poldasu.
Dalam pembicaraan dengan gubernur,kata Willy sudah disampaikan tuntutan kenaikan UMP dan UMK dan juga rumah buruh murah.
"Aspirasi buruh tersebut mendapat respon dari Gubsu dan mudah mudah-mudahan dapat segera direalisasikan "ujar Willy di hadapan massa buruh.
-Penghapusan sistem outsourcing.
-Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Sumut tahun 2026 sebesar 10,5%.
-Realisasi program perumahan murah dan layak huni bagi buruh serta tuntutan nasional lainnya yang selama ini diperjuangkan Partai Buruh.
Sampai berita ditayangkan,massa buruh masih bertahan di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Tim DP/Rumapea/Redaksi