Medan,DP
News
Pemko Medan melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan terus
menormalisasi satu persatu drainase yang ada di Kota Medan, terutama yang telah
tersumbat dan mengalami pendangkalan sehingga memicu terjadinya genangan air.
Sebab, Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi telah menginstruksikan kepada
Dinas PU untuk menormalisasi seluruh drainase yang tidak berfungsi guna
meminimalisir terjadinya genangan air.
Selanjutnya,drainase yang dinormalisasi Dinas PU di sejumlah kecamatan
berbeda yakni Jalan AR Hakim (Kecamatan Medan Area), Jalan Madio Utomo (Medan
Perjuangan), Jalan Pintu Air II dan Pintu Air IV (Medan Johor), Jalan Yos
Sudarso (Medan Deli) serta Jalan Cimanuk (Medan Belawan).
Agar normalisasi yang dilakukan efektif dan memberikan hasil
maksimal, Kadis PU Kota Medan Isa Anshari menurunkan petugas dari Kantor Unit
Pelayanan Teknis (UPT) masing-masing kecamatan. Selain cepat melakukan
proses normalisasi, UPT juga lebih mengetahui secara teknis kondisi drainase
yang ada di wilayahnya masing-masing.
‘’Kita berharap agar normalisasi yang dilakukan petugas UPT wialayah
masing-masih bisa lebih efektif dalam mengatasi drainase yang tersumbat dan
mengalami pendangkalan, sehingga mampu meminimalisir satu persatu titik
genangan air yang ada di Kota Medan,” kata Isa.
Meski dilakukan dengan menggunakan peralatan manual seperti cangkul,
sekop dan pemnggaruk namun normalisasi berjalan dengan lancar. Sebab, umumnya
permukaan keenam drainase yang dinormalisasi dalam keadaan terbuka sehingga
memudahkan petugas melakukan pengorekan untuk mengangkut sampah bercampur
lumpur dari dasar drainase. Hanya di Medan Johor pengorekan menggunakan 1 unit
mobil penyedot lumpur.
Jika pun ada permukaan drainase yang ditutup, petugas masih dapat
mengangkatnya bersama-sama. Selanjutnya sampah bercampur lumpur hasil
pengorekan diangkut dengan menggunakan truk untuk selanjutnya dibuang ke lokasi
pembuangan.
Selanjutnya terang Isa,
normalisasi drainase akan terus dilakukan di seluruh wilayah Kota Medan. Hanya
saja proses pengerjaan dilakukan secara bertahap, sebagai tahap awal
prioritasnya adalah drainase yang tidak berfungsi untuk menampung dan
mengalirkan air karena mengalami pendangkalan dan penyumbatan.(Rd)