Notification

×

Iklan

Iklan




Mentan Laporkan ke Presiden: Kelapa Genjah Pandan Wangi Dikembangkan di Sumut

, 17 Juli 2022
Foto: Kelapa Genjah Dikembangkan di Sumut

Subang, DP News

Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen akan mengembangkan komoditas andalan lokal untuk menguatkan kebutuhan pangan dalam negeri. Diantaranya adalah pengembangan sagu dan kelapa genjah sebagai produk asli dari Indonesia.

 

Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar pada Dirjen Perkebunan Kementan, Bagus mengatakan bahwa penanaman kelapa genjah sudah dipetakan di beberapa wilayah.Salah satunya di Sumatera Utara dan beberapa wilayah lain di Pulau Jawa.

 

"Dua komoditas itu adalah (sagu dan kelapa) kita pilih karena merupakan komunitas asli Indonesia dan sekarang ini sedang kita kembangkan di beberapa wilayah," ujar Bagus dalam acara Kunjungan Kerja Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di BB Padi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

 

Bagus berharap, kehadiran Presiden dalam memantau jalanya proses pengembangan benih patut diapresiasi karena banyak petani yang langsung bersemangat dalam melakukan cocok tanam. Termasuk membuat perkebunan sagu, sorgum, porang dan kelapa genjah.

 

"Dukungan pemerintah dalam mengembangkan sagu dan kelapa muda ini akan bisa lebih besar lagi. Apalagi beliau sangat kinsens sekali dengan pengembangan komunitas yang menjadi andalan Indonesia," katanya.

 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pengembangan benih unggul yang dihasilkan jajaran Balai Besar Padi Kementerian Pertanian (Kementan) atas peluncuran varietas unggul yang bisa menghasilkan produksi 9-12 ton per ha. Hal itu dia sampaikan usai mengunjungi pasar rakyat dan BBPadi di Kabupaten Subang.

 

Menurutnya, pengembangan tersebut adalah lompatan besar dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan.

 

Selain itu, Jokowi meminta agar pengembangan benih tidak hanya terfokus pada benih padi saja, melainkan juga benih lain seperti singkong, sagu, sorgum dan jagung dapat dikembangkan untuk mendukung subtitusi pangan lokal.

 

Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan terimakasih atas arahan dan dukungan Presiden terhadap kemajuan benih padi di Indonesia. Dia berjanji pengembangan serupa juga akan dilakukan pada komoditaa lain untuk mendukung terwujud swasembada pangan secara nasional.

 

"Kita sudah petakan mana saja wilayah wilayah yang akan ditanami sorgum, sagu, porang da  lain sebagainya. Juga kita sudah melepas beberapa varietas unggul padi kita untuk hasil yang jauh lebih baik. Sekali lagi terimakasih kepada Bapak Presiden atas perhatiannya terhadap sektor pertanian," ujarnya,Minggu(17/7). 


Sementara itu, dalam laman Disebut Pemoropvsu disebutkan Kelapa Genjah Pandan Wangi adalah salah satu kelapa eksotik dengan karakter spesifik pada buahnya. Aroma wangi pandan pada sabut, udara dan daging buahnya, serta citarasa pandan dan manis pada udara dan daging buahnya, menjadi ciri khas kelapa yang diketahui berasal dari Thailand dengan nama ‘Aromatic Nam Hom Coconuts’.


Pembibitan Kelapa Genjah Pandan Wangi tersebut merupakan binaan Dinas Perkebunan Sumut, sejak tahun 2016 silam. Kemudian untuk mendapatkan sertifikat benih, dilakukan evaluasi selama empat tahun, yang bekerja sama dengan Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka) Manado.


Akhirnya keluarlah sertifikat untuk bibit Kelapa Genjah Pandan Wangi Sumatera Utara. Untuk yang menginginkan bibit Kelapa Pandan Wangi di Indonesia sudah bisa menggunakan bibit kami, karena bibit kami sudah disertifikasi oleh Kementerian Pertanian. 


Permintaan bibit juga berdatangan dari daerah lain, mulai dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Bangkabelitung (Babel).Provinsi Babel malah sudah meminta kontrak selama tiga tahun untuk bibit dari kita ini, namun belum bisa kita penuhi, karena kalau semua bibit kita jual ke satu daerah, daerah lain tidak akan kebagian. 


“Jenis Kelapa Genjah Pandan Wangi ini cukup tinggi peminatnya, dan di Sumut sendiri baru dijual di beberapa lokasi saja, seperti Berastagi Supermarket dan beberapa restoran yang mahal saja, harga jualnya pun cukup mahal, berkisar Rp25.000 hingga Rp35.000 per buah, lebih mahal dari kelapa biasa pada umumnya, “ujar Jasman, salah seorang petani Kelapa Genjah beberapa waktu lalu. (Tim DP/n) 

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |