 |
| Foto: RakorRakor Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Kabupaten Humbang Hasundutan,Selasa(8/11) di Ruang Rapat Mini Perkantoran Bukit Inspirasi,Doloksanggul) ERWS Humbahas,DP News |
Berdasarkan letak geografis, Kabupaten Humbang Hasundutan berada pada ketinggian antara 330-2075 m/dpl. Pada umumnya tekstur tanah berpasir dengan kemiringan tanah yang datar hanya 11%, landai sebesar 20% sisanya miring/ terjal sebesar 69%.
Disamping hal tersebut, Kabupaten Humbang Hasundutan memiliki curah hujan yang tinggi. Dengan kondisi ini, Kabupaten Humbang Hasundutan sangat rentan terjadi bencana seperti tanah longsor, gempa bumi, angin putting beliung dan bencana alam lainnya.
Untuk antisipasinya,Sekda Drs. Tonny Sihombing,MIP pimpin Rakor Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan,Selasa(8/11) di Ruang Rapat Mini Perkantoran Bukit Inspirasi, Doloksanggul.
Tim Reaksi Cepat (TRC) merupakan suatu Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC-PB) di Kabupaten Humbang Hasundutan yang keanggotaannya berasal dari instansi/ lembaga yang terkait dengan bencana yang bertugas melaksanakan kegiatan kaji cepat dan dampak bencana serta keanggotaannya ditetapkan melalui SK Bupati.
Untuk mendukung respon cepat setiap kejadian darurat bencana tentunya dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cukup baik. SDM yang diharapkan tentunya tidak bersifat individu, tetapi dalam satu Kelompok Kerja atau Tim yang berasal dari berbagai instansi/ lembaga yang memiliki kompetensi di dalam penanganan darurat bencana.
Penanggulangan bencana sebagaimana diamanatkan UU Nomor 24 Tahun 2007 bahwa prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana harus cepat dan tepat, prioritas, koordinasi dan keterpaduan, berdaya guna dan berhasil guna.
Rapat Koordinasi ini diharapkan membekali TRC-PB Humbang Hasundutan sehingga setiap anggota TRC-PB siap siaga dalam menghadapi potensi bencana yang terjadi.
TRC antara lain bertugas memantauan terhadap gejala bencana dan menginformasikan kepada masyarakat dampak.Mengerahkan semua potensi baik SDM dan peralatan ketika terjadi bencana.ERWS/Redaksi
