Notification

×

Iklan

Iklan




Waduh...: Ternyata 30 Paket Proyek Drainase Dinas PU Medan 'Bermasalah'....

, 25 Januari 2022
Foto: Alat Berat Beko Sedang Dioperasikan di Proyek Drainase Jalan Sei Belutu Beberapa Waktu Lalu/Tums
Medan, DP News

Akhir akhir ini, masalah proyek drainase di Kota Medan mendapat sorotan tajam karena disitu ada pengorekan, tumpukan tanah pu

n menimbulkan permasalahan.Namun ternyata, proyek drainase bukan hanya urusan tumpukan tanah tetapi belakangan terungkap bahwa 30 paket proyek drainase 'bermasalah' dan terpaksa kontraknya diperpanjang.

Pengakuan 30 paket proyek drainase 'bermasalah' tersebut diungkapkan Kadis PU Medan Topan Ginting dalam RDP dengan Komisi IV DPRD Medan.

Topan Ginting mengatakan, ada 30 paket pekerjaan drainase Tahun 2021 yang pengerjaannya diperpanjang.Anggarannya masih tertahan dan rekanan masih menggunakan dana DP (uang muka)  sebesar 30 persen, tapi semua itu menjadi tanggungjawabnya. 

"Jika pekerjaan itu secara fungsi tidak berjalan akan dianggap sebagai total lost.Kalau secara fungsi tidak berjalan, maka pekerjaan itu tidak sesuai kontrak maka tidak saya bayar Saya komitmen terhadap hal ini. Orang banyak bertanya apakah saya mampu melakukannya, tapi kalau didukung anggota dewan, maka saya berada di depan untuk tidak membayarkannya,” kata Topan Ginting saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Medan.

Komitmen itu dilakukan kata Topan agar Pemko Medan tidak mengalami kerugian, tapi masih ada kontraktor yang masih berkomitmen mau menyelesaikan pekerjaan ini perlu diapresasi. Mereka sudah mendapatkan konsekuensi denda hampir 5 persen.

“Ini harus diapresiasi, jangan kita samaratakan dengan para pelaksana yang tidak berkomitmen. Kita harus mengupayakan ini maksimal dan fungsinya berjalan,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, proyek drainase tersebar di berbagai lokasi di Kota Medan.Paling ramai disorot proyek drainase Jalan Sei Belutu dimana Walikota Medan M Bobby Afif Nasution sampai turun tangan membereskan masalah tumpukan tanah bekas galian proyek.

Lokasi lain di Jalan Sriwijaya yang membuat penghuni tidak bisa leluasa beraktivitas.Jalan Karya Wisata juga dua kali ditinjau walikota karena tidak tuntas tuntas.Selain itu di Jalan M Yamin juga sempat menimbulkan kemacetan arus lalu lintas.

Dikatakannya, di tahun 2022 dia sudah membuat antisipasi untuk tidak lagi mengulangi kesalahan yang ada. Caranya bagaimana memilih penyedia yang benar-benar punya kemampuan dan kapabel. Contohnya U Ditch (saluran dari beton), semua orang bisa membuatnya tapi harus punya alat dan mal yang baik.

Dinas PU menurut dia sudah membuat desain sebagus mungkin,  U-Ditch yang digunakan harus pabrikasi.Dia sudah melihat bagaimana perbedaan U-Ditch yang menggunakan boiler dan tidak.Tapi tidak banyak yang punya boiler di Kota Medan, kini sedang dikaji jika rekanan yang tidak punya boiler, apa solusi ditawarkan untuk menghasilkan U-Ditch yang baik.            

Rapat RDP dipimpin Ketua Komisi 4 Paul MA Simanjuntak didampingi Wakil Ketua Diko Meliala, Hendra DS, Daniel Pinem, Sukamto, Antonius Devolis Tumanggor, Renville Napitupulu, Syaiful Ramadhan, Dedy Aksyari Nasution dan Edwin Sugesti Nasution.(rd)

| | | | | | | | | | | | | | | | | | | | | |